
- UU Cipta Kerja Bangkitkan Sektor Properti
- Gugatan Praperadilan Rizieq Shihab Ditolak Haki
- Kalangan Ponpes dan Santri Siap Mensukseskan Program Vaksinasi Nasional
- Pemuda Papua Mendukung Penumpasan OPM
- POD I Kaliberau Dalam Selesai 22 Bulan Sejak Penemuan Struktur Kaliberau Dalam
- UU Cipta Kerja Wujudkan Indonesia Unggul di Kawasan Asia
- Pemblokiran Rekening FPI Sudah Sesuai Aturan
- Mengecam Aksi KKB Membakar BTS di Papua
- Vaksin Sinovac Mendapat Izin BPOM Siap Diedarkan
- Komnas HAM Nyatakan Anggota FPI Memiliki Senjata Api

- Home
- Sekitar Kita
- Indonesia Optimis Mampu Lewati Pandemi Covid-19

BERITAJABAR.ID - Pandemi di Indonesia belum juga berakhir, namun kita wajib mempupuk rasa optimis. Sebentar lagi vaksin corona akan diresmikan, dan semua orang bisa bebas dari penyakit berbahaya ini. Jangan menyalahkan pemerintah ketika tidak ada lockdown sehingga pandemi belum usai, namun malah dengan sengaja melanggar protokol kesehatan.
Presiden Jokowi berpesan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk tetap optimis menghadapi pandemi corona. Walau masa sulit ini telah kita lalui selama lebih dari 7 bulan. Jangan sampai ada yang kehilangan harapan lalu merasa lemas tak berdaya. Dalam artian, putus asa adalah dosa. Jadi optimisme yang diajarkan oleh Presiden patut kita teladani.
Namun, sambung Presiden Jokowi, penanganan pandemi yang dilakukan oleh pemerintah sudah direncanakan dengan matang. Untuk selamatkan sektor ekonomi, maka Indonesia tidak melakukan lockdown baik skala nasional maupun lokal. Karena kebijakan ini bisa berdampak buruk. Terbukti negara lain yang melakukan lockdown terancam kena resesi.
Jadi masyarakat patut memelihara optimisme dan melihat kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dalam kacamata yang positif. Misalnya peraturan untuk memberikan BLT kepada seluruh lapisan masyarakat. Karena warga kelas menengah dan atas juga terdampak corona. Bantuan ini akan menaikkan optimisme dan harapan hidup rakyat.
Pemerintah juga sempat menutup pasar dan Mall karena bisa menimbulkan klaster corona baru. Ketika fase adaptasi kebiasaan baru, maka tempat umum tersebut dibuka kembali, dan kita optimis hal itu bisa memperbaiki keadaan finansial di Indonesia. Jangan malah pesimis dan protes mengapa pasar dibuka namun sekolah masih ditutup. Karena tidak apple to apple.
Presiden berusaha keras untuk menyeimbangkan antara penanganan dampak corona di bidang ekonomi dan kesehatan, dan berpikiran positif agar semua bisa teratasi. Pemerintah sudah menganggarkan lebih dari 239 trilun rupiah untuk anggaran perlindungan sosial. Adi masyarakat tak perlu takut, karena selalu dilindungi oleh pemerintah.
Jangan malah menyalahkan tindakan pemerintah yang tidak mau lockdown. Lalu menolak untuk menaati protokol kesehatan, karena sudah terlanjur patah hati dengan keputusan presiden. Hadapi dengan kepala dan hati yang dingin. Karena buktinya, dari negara yang melakukan lockdown juga terancam corona gelombang 2. Jadi tidak bisa 100% aman.
Jika masyarakat memutuskan untuk tidak mematuhi protokol kesehatan, misalnya malas memakai masker, maka akan merugikan dirinya sendiri dan keluarganya. Potensi untuk tertular virus covid-19 akan sangat besar. Banyak orang tanpa gejala yang bisa jadi berkontak tanpa sengaja dengan Anda lalu menyebar droplet, karena sama-sama tak pakai masker.
Ketika sudah terlanjur sakit, maka pemerintah yang disalahkan. Padahal itu atas kecerobohannya sendiri. Biaya pengobatan corona juga ditanggung pemerintah melalui BPJS. Sudah pesimis, masih saja hobi menyalahkan orang lain. Pola pemikiran seperti ini yang harus kita ubah secepatnya. Karena sangat merugikan.
Optimisme dalam menghadapi pandemi sangat penting, karena jika masyarakat sudah kehilangan harapan, akan berdampak pada tubuhnya. Ia akan merasa lemas dan memiliki penyakit dalam pikiran. Akibatnya, daya tahan tubuhnya lemah dan bisa dengan mudah tertular corona. Apalagi jika tidak disiplin dalam menaati protokol kesehatan.
Cara untuk bersikap optimis bisa dengan membaca kitab suci, meditasi, dan makan makanan dan minuman sehat. Hindari pemicu pikiran negatif sepert berita hoax dan ujaran kebencian. Kita perlu menjaga mood, mind, body, and soul sehingga bisa tetap optimis dalam keadaan terburuk.
Tetaplah berdoa dan menaati protokol kesehatan dengan disiplin. Jangan pernah kehilangan harapan, karena Tuhan tak pernah memberi cobaan melebihi kemampuan umat-Nya. Kita wajib optimis bahwa pandemi covid-19 akan segera berakhir, dan dunia akan kembali sehat dan bebas virus corona.
Oleh : Dodik Prasetyo )* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
UPDATE COVID-19
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 17:07:33 / 13 Apr 2020
Penanganan Covid-19 Sesuai Standar Internasional
Rumor penarikan Dubes Australia Gary Quinlan AO yang dikaitkan dengan buruknya penanganan Covid-19...
Berita Populer
-
Pemerintah Rencanakan Karantina Wilayah Bukan Lock
Senin, 30 Mar 2020 - Dilihat 391 Kali