- Proses Pemilu Berjalan Transparan, Publik Dukung Penetapan Hasil Pemilu
- BIN Bangun AMN Manado sebagai Wadah Pembinaan Pemuda, Masyarakat Sulawesi Utara Berikan Apresiasi
- Berdasarkan Fakta Sejarah, Papua Sah Jadi Bagian dari NKRI
- Pasca Putusan MK, Masyarakat Dukung Penetapan Hasil Pemilu 2024
- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
BERITAJABAR.ID - Masa pandemi masih berlaku namun sayang ada yang seakan amnesia dadakan dan melabrak protokol kesehatan. Mereka lantas traveling dan melakukan hal lain seperti biasa, dan lupa akan resiko jika kena corona. Kondisi seperti ini sangat miris karena bisa menyebabkan penularan virus covid-19 makin menggila.
Libur panjang di akhir oktober lalu menjadi masa yang mengkhawatirkan karena ada kalangan masyarakat yang bandel. Walau sudah diingatkan oleh aparat, tim satgas, dan para tenaga medis, namun mereka tidak mau jika berdiam diri di rumah saja untuk meminimalisir kena corona. Namun malah asyik bepergian, baik di dalam maupun luar kota, dengan alasan bosan saat work at home.
Petugas sudah berusaha mencegah rombongan dengan cara mencegat di jalan menuju tempat wisata. Di dekat Puncak, rombongan wisatawan tak boleh melaju, namun harus melalui pemeriksaan. Mereka yang tak pakai masker akan kena sanksi. Semua yang akan masuk harus dites rapid. Benar saja, ada yang hasilnya reaktif, sehingga dihalau pulang untuk wajib isolasi mandiri.
Namun sayangnya dari mereka ada yang masih bandel dan lari tunggang-langgang dari kejaran petugas. Padahal para aparat dan tim medis bukanlah untuk ditakuti, namun hanya menjalankan tugasnya untuk menjaga ketertiban masyarakat. Apalagi saat masa pandemi, makin diperketat lagi penjagaannya, demi kesehatan dan keamanan bersama.
Masyarakat terus diingatkan oleh tim satgas untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sosialisasinya pun dilakukan di banyak tempat, seperti TV dan media sosial, dan selalu diulang. Protokol kesehatan selalu disebutkan, agar banyak orang sadar bahwa sekarang masih masa pandemi. Karena ada yang salah sangaka bahwa masa new normal berarti sudah normal.
Walau istilah new normal sudah diganti dengan fase adaptasi kebiasaan baru, namun masyarakat mungkin ada yang bingung. Atau bisa jadi mereka sudah lelah menghadapi berbagai protokol kesehatan lalu merasa masa bodoh dengan pandemi. Lalu melepaskan maskernya dan lupa untuk membawa hand sanitizer serta malas cuci tangan, padahal sudah ada tempatnya.
Yang lebih sedihnya lagi, ada yang menganggap bahwa corona adalah penyakit orang kota. Tim satgas covid sebaiknya melakukan sosialisasi lagi hingga ke desa terpencil, tujuannya agar mereka paham akan bahaya corona. Sehingga tidak lagi menganggap penyakit ini hanya mitos belaka, dan mereka mau mematuhi protokol kesehatan.
Dalam sosialisasi tersebut bisa diperlihatkan bagaimana kondisi pasien corona melalui foto dan video, sehingga mereka akan mendapat sedikit efek jera. Jadi akan disiplin dalam memakai masker dan mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari keramaian. Karena bisa jadi mereka bingung corona itu seperti apa.
Saat ada sosialisasi protokol kesehatan, bisa juga ditambah dengan pembagian paket berisi masker dan hand sanitizer agar mereka ingat untuk selalu memakainya. Biasanya barang gratis akan selalu diminati dan memancing banyak orang untuk mau mengikuti acara tersbut Sehingga mereka ingat untuk bawa hand sanitizer.
Dengan cara ini maka baik masyarakat di desa dan kota akan sadar akan bahaya corona dan selalu ingat untuk mematuhi protokol kesehatan. Melakukannya memang butuh ketelatenan tapi lama-lama akan terbiasa. Rasanya aneh jika keluar rumah tanpa masker. Juga cek tas apakah sudah bawa hand sanitizer.
Untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam melawan corona dan mematuhi protokol kesehatan memang butuh strategi, agar mereka tidak merasa terbebani ketika melakukannya. Memakai masker bukan atas paksaan, tapi sudah jadi kebiasaan yang terbentuk dari kesadaran sendiri. Semoga makin banyak orang yang taat protokol sehingga pandemi lekas berakhir.
Oleh : Ridwan Muwahid )* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 891 Kali