BERITAJABAR.ID - Banyak diantara para pemuda di Surabaya, seluruhnya bersatu untuk mendoakan pengamat politik Rocky Gerung agar dirinya bisa tersadar dengan segenap tindakan serta tutur katanya yang selama ini dianggap sangat tidak layak untuk diucapkan di hadapan publik. Bukan hanya itu, namun para pemuda di Kota Pahlawan juga terus mendukung agar langkah serta proses hukum terus dilakukan kepada filsuf itu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang sangat penting dan menjadi kewajiban dasar bagi segenap elemen bangsa untuk bisa saling mengingatkan satu sama lain, terkait dengan betapa pentingnya untuk selalu bisa menjaga perkataan, ketika berbicara bisa dilakukan dengan saling menghormati dan juga mampu saling menghargai apabila terjadinya perbedaan pendapat.

Berangkat dari anggapan tersebut, sebanyak ratusan orang yang menamakan diri mereka sebagai Pemuda Surabaya Bersatu menggelar aksi berupa doa bersama yang ditujukan kepada Rocky Gerung, bahkan, aksi itu dilakukan dengan sangat khidmat dan dilakukan secara bergiliran oleh masing-masing pemeluk agama yang turut hadir.

Diketahui bahwa adanya aksi doa bersama yang ditujukan kepada pengamat politik itu juga merupakan salah satu dampak dari adanya dugaan penghinaan kepada Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) yang telah dikemukakan oleh tokoh kontroversial tersebut dalam sebuah pidatonya beberapa waktu lalu dan sampai kini masih sangat viral serta banyak diperbincangkan oleh publik.

Beberapa kalimat dari dalam isi pidato yang dikemukakan oleh mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu langsung sangat banyak disorot di berbagai media sosial bahkan juga sempat menyebabkan terjadinya gejolak di tengah masyarakat, khususnya dari pendukung atau relawan Presiden Jokowi.

Selain itu, permasalahan tersebut juga sudah dilaporkan oleh Bidang Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI-P) serta sebelumnya juga telah dilaporkan oleh sebanyak 50 barisan Relawan Jokowi. Kemarahan dari masyarakat tersebut bahkan telah terjadi di berbagai daerah dan sampai saat ini kiranya masih belum bisa terbendung, termasuk di Kota Pahlawan Surabaya.

Para pemuda Surabaya menginginkan agar terjadi demokrasi yang sehat di Indonesia, jadi apabila memang terdapat sebuah perbedaan akan pandangan politik atau pendapat apapun, maka lebih baik bisa diselesaikan dengan cara berdialog dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan berusaha untuk saling menghindari penghinaan ataupun potensi akan pemecah belahan bangsa.

Inisiator aksi doa bersama di Surabaya, Hadrean menjelaskan bahwa semua pihak hendaknya mampu untuk saling dan selalu berupaya mencari cara agar tercipta pemahaman serta toleransi antar sesama warga negara. Apabila misalnya memang Rocky Gerung telah melakukan tindak penghinaan kepada Kepala Negara atau terbukti melakukan pelanggaran hukum, maka tentunya itu adalah sebuah masalah yang harus bisa sesegera mungkin untuk ditangani oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Penting pula untuk bisa saling menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, serta bagaimana nilai-nilai luhur yang telah ada pada bangsa ini semenjak didirikan oleh para pendiri bangsa ketika merebut kemerdekaan dan berhasil mengusir penjajah kala itu.

Sehingga menjadi tidak heran mengapa Pemuda Surabaya Bersatu menggelar dan mengajak kepada masyarakat untuk mendoakan agar semoga Rocky Gerung bisa mendapatkan kesadaran dan kebijaksanaan dalam segala tindakan serta ucapannya. Mereka juga berharap semoga pria berusia 64 tahun itu bisa jauh lebih memahami dan menghargai bagaimana kiranya dampak dari pernyataan yang dia lontarkan ke ruang publik.

Segala runtutan peristiwa yang terjadi saat ini, termasuk bagaimana timbulnya kegaduhan di masyarakat serta adanya banyak pelaporan yang ditujukan kepada filsuf tersebut, hendaknya mampu menjadi sebuah pembelajaran yang sangat penting terkait bagaimana berbicara dengan penuh hormat, menghargai perbedaan dan berkontribusi secara positif untuk bisa menciptakan pemahaman dan kedamaian di tengah masyarakat.

Dengan adanya kesadaran tersebut, maka tentunya akan mampu membawa Rocky Gerung kepada jalan yang jauh lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain dan mampu pula berkontribusi secara aktif pada upaya penciptaan kemajuan bangsa Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, salah satu inisiator gerakan itu, Kusnan menegaskan bahwa giat yasin dan tahlil yang dilakukan tersebut karena memang merupakan sebuah respon dari bagaimana dugaan penghinaan yang telah dilakukan oleh pengamat politik itu kepada sosok Presiden Joko Widodo. Sebagai masyarakat, jelas saja bahwa dirinya mengaku sangat tersinggung karena pemimpin mereka dihina dan dilecehkan, apalagi penghinaan tersebut dilakukan oleh seseorang yang mengaku kalau dirinya adalah akademisi.

Namun, apabila misalnya terdapat pihak yang tidak terima dan kemudian justru melakukan rangkaian tindakan yang menentang hukum, itu merupakan tindakan yang tidak mencerminkan pendukung atau relawan Presiden Jokowi. Pasalnya seluruh pendukung terus mendorong agar proses dan langkah hukum terus dilanjutkan kepada sang filsuf dan berdoa supaya pengamat politik itu diberikan kesadaran dalam cara berkomunikasi secara jauh lebih baik lagi ke depannya.

Oleh : Alkhalifi Dzikri )** Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute