- Optimalisasi Penegakan Hukum Kepada OPM Mutlak Diperlukan
- Mempertahankan Sinergitas dan Situasi Kondusif Jelang Putusan Sidang MK
- Situasi Kondusif Penting Untuk Jaga Stabilitas Keamanan Pasca Pemilu
- Bukti Bagian Integral NKRI, Pemerintah Serius Tekan Kemiskinan di Papua
- Pemerintah Optimal Jaga Kekayaan Papua untuk Kebermanfaatan Rakyat
- Wujudkan Kondusivitas Pasca Pemilu, Waspada Hoax Berkaitan Sidang Sengketa di MK
- Pemuda Harus Pahami Konteks Pelanggaran HAM Papua, BEM Jangan Terbalik Bela KST
- Pemerintah Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Semakin Pesat
- Sikapi Apapun Hasil Pemilu, Masyarakat Harus Tunjukkan Kedewasaan Demokrasi
- Masyarakat Tolak Penyebaran Radikalisme
BERITAJABAR.ID - Sejak 1998, ormas-ormas yang berbasis agama khususnya Islam telah tumbuh subur di Nusantara. Seperti yang telah kita ketahui, beberapa ormas tersebut radikal secara tindakan dan juga ideologi. Mereka mengusung khilafah dan menentang Pancasila. Beranggapan bahwa Indonesia harus disatukan dalam khilafah sebagai bentuk ber-Islam yang kaffah.
Ormas-ormas terlarang itu diantaranya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), Jamaah Ansarut Tauhid (JAT), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI). Namun, dari keenam ormas tersebut, yang telah resmi dibubarkan oleh pemerintah hanya HTI. Pembubaran HTI ditandai dengan pencabutan Surat Keputusan (SK) Badan Hukum HTI oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Meski demikian, masyarakat harus mengapresiasi langkah tegas pemerintah dalam membubarkan ormas terlarang itu. Semoga dikemudian hari semakin banyak ormas terlarang yang benar-benar bubar secara lembaga maupun ideologi.
Satu hal paling mendasar dari keberadaan ormas-ormas di atas adalah ideologi yang tertanam kuat di dalam diri kader-kader binaan mereka. Mungkin secara de facto ormas telah bubar, namun secara ideologi dan keyakinan mereka masih mengakar kuat dan tak terelakkan. Inilah titik kekhawatiran terbesar yang harus direnungkan bersama. Meskipun tidak di bawah nama ormas, mereka masih merajalela dalam wujud individu-individu yang bisa saja ada di antara kita bahkan dekat dengan kita.
Energi bangsa ini banyak terlimpahkan dalam mengelola konflik dan gejolak sosial berbasis SARA. Warga maupun pemerintah Indonesia belum bisa fokus dalam memajukan negeri, sebab pikiran-pikiran dan tindakan masih dirongrong oleh konflik SARA yang merajalela hingga hari ini.
Langkah paling rasional dalam meminimalisasi sebaran radikalisme adalah sedini mungkin pemuda Indonesia ditanami paham atas ideologi-ideologi kebangsaan, pemahaman komprehensif terkait Pancasila, membangun kultur harmoni dalam perbedaan, berpegang teguh pada Bhinneka Tunggal Ika, dan sebisa mungkin menekan ajaran-ajaran atau kegiatan yang mengarah pada penanaman ideologi radikal dalam lingkup sekecil apapun. Bersama kita lawan propaganda organisasi radikal dengan literasi nilai-Nilai Pancasila di media sosial demi persatuan dan kemajuan Indonesia.
Oleh: Anwar Sadat Ibrahim (Ketua Forum Pegiat Media Sosial Independen Regional Kota Tangerang)
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 15:32:55 / 30 Des 2022
Ciptakan Tahun Baru Kondusif, Radikalisme dan Terorisme Perlu Diantisipasi Bersama
BERITAJABAR.ID - Upaya untuk bisa menciptakan perayaan tahun baru yang kondusif perlu untuk...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 857 Kali