- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
BERITAJABAR.ID - Radikal tidak melulu bisa dikaitkan hanya dengan faktor agama. Karena ada faktor lain yang dapat menyebabkan masyarakat terpapar paham radikal. Meskipun tidak kita tidak menampik bahwa agama menjadi faktor terbesar tumbuhnya paham radikal. Diperlukan komitmen bersama untuk menumpas paham radikal yang terus berkembang di masyarakat.
Tidak mengherankan jika ada kelompok radikal yang ingin menjadi agama mayoritas di suatu negara, sebagai instrumen penyebaran ideologi mereka.
Sasaran kelompok radikal adalah masyarakat yang memiliki pemahaman minim tentang agama di Indonesia, faktor pemahaman keislaman yang tidak komprehensif, pemahaman keislamannya mungkin terpotong-potong. Sehingga hal tersebut membuatnya mudah dipengaruhi oleh paham radikal.
Hal ini tentu menyebabkan paham radikal seperti tumbuh secara masif. Untuk membendungnya, tentu pemerintah perlu mensosialisasikan kebhinekaan yang telah menjadi nafas di Indonesia.
Kampus sebagai wadah insan intelektual juga membutuhkan asupan tentang nasionalisme, karena bagaimanapun juga banyak korban terpapar paham radikal dari kalangan mahasiswa. Selain itu tidak ada satupun kampus yang memiliki imun terhadap radikalisme.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa IPB merupakan salah satu kampus yang terpapar radikalisme. Bersama dengan 6 perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya, IPB dinilai rawan akan penyebaran paham radikal.
Secara Historis, gerakan – gerakan pemikiran keagamaan radikal yang bersifat transnasional telah berkembang semenjak 3 dekade terakhir di Kota Bogor.
Paham radikalisme mengabaikan pesan terpenting agama – agama yang mengajarkan keluhuran dan kerukunan. Dalam Islam, prinsip ini dikenal sebagai rahmatan lil ‘alamin. Manusia selalu mengidamkan keamanan, keselamatan dan ketentraman. Islam diturunkan sebagai rahmat seluruh alam.
Paham radikalisme juga turut mengancam persatuan antar sesama warga negara. Bahkan juga merusak persatuan sesama umat beragama. Gerakan terorisme ini mengajarkan seseorang bertindak dengan kekerasan, seakan mereka bukan manusia yang mempunyai hati. Mereka dengan tanpa melihat langsung menghancurkannya.
Disisi lain radikalisme juga mengakibatkan penderitaan bagi manusia yang tidak berdosa. Ada yang mengalami cacat permanen dan menderita trauma berkepanjangan yang diakibatkan oleh pelaku yang tak bertanggung jawab. Dalam kasus tersebut justru banyak terjadi salah sasaran yang terjadi sehingga menghilangkan banyak nyawa yang bukan merupakan sasaran penyerangan tersebut.
Orang – orang yang menganut paham radikalisme, biasanya memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang ingin mereka jalankan, mereka pun tidak segan – segan menggunakan cara kekerasan dalam mewujudkan keinginan mereka. Seperti merusak warung makan di bulan puasa. Hal tersebut mereka lakukan karena para penganut radikalisme memiliki anggapan bahwa semua pihak yang berbeda pandangan dengannya adalah bersalah.
Sebelumnya Kepala Pusat Penelitian Politik, Adriana Elizabeth mengatakan, radikalisme dapat berkembang di Indonesia dengan begitu cepat. Hal ini merupakan pekerjaan rumah abgi kelompok nasionalis agar ideologi radikal tidak semaki meluas.
Adriana juga menyebutkan ada empat alasan mengapa radikalisme dapat berkembang di Indonesia.
Alasan pertama seseorang menjadi radikal menurut Adriana adalah karena adanya kepentingan personal, hal itu menurut Adriana bisa menyangkut urusan ideologi maupun finansial. Kelompok radikal bisa menyebar dengan luas dengan janji kebutuhan finansial yang tercukupi. Selain itu seseorang bisa tertarik terhadap radikalisme karena ada propaganda politik yang menarik.
Fasilitas seperti transportasi dan pelatuhan juga menjadi alasan seseorang untuk bergabung dengan kelompok radikal tersebut. Selain itu pemahaman soal penyucian diri juga menjadi alasan kuat bagi seseorang yang masuk ke dalam lingkaran radikalisme.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya radikalisme di Indonesia, yakni ketika ketika para elit politik menunjukkan etika politik yang buruk. Hal itulah yang menyebabkan masyarakat yang apatis terhadap demokrasi lantas menjadikan radikalisme sebagai jalan alternatif. Adriana mengatakan, radikalisme menjadi alternatif bagi masyarakat yang kecewa dengan demokrasi.
Selain itu Radikalisme juga dapat berkembang karena adanya pemikiran bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan ke agama walaupun dengan cara yang kaku dan menggunakan kekerasan.
Pemahaman inilah yang harusnya diluruskan, kekecewaan terhadap pemerintah tentu jangan menjadikan seseorang bersikap bar-bar dan merusak ideologi negara yang telah disusun oleh pendahulu bangsa.
Kita tentu sepakat bahwa agama apapun tidak mengajarkan kekerasan dan senantiasa memerintahkan umatnya untuk mencintai sesama makhluk Tuhan. Eksistensi Radikalisme haruslah dilawan dengan pemahaman akan nilai Pancasila dan nasionalisme kebangsaan.
Oleh : Angga Gumilar )* Penulis adalah mahasiswa IISIP Jakarta
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 891 Kali