- Masyarakat Bersatu Mewaspadai Provokasi Jelang Putusan Sidang MK
- Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng
- Mendukung Penindakan Hukum Terhadap OPM
- Angkat Citra Aceh, BIN Berdayakan Pemuda dengan Program AMANAH
- Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
- Tolak Demonstrasi Anarkis Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres
- Sinergitas Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas Pasca Pemilu
- Langgar HAM dan Lukai OAP, Tindakan OPM Identik Dengan ISIS
- Pemerintah Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Semakin Pesat
- Kembangkan Kualitas Pendidikan, AMN Manado Hadirkan Fasilitas Lengkap
BERITAJABAR.ID - Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) menunjukkan kesombongan dengan melakukan penembakan. Peristiwa itu memakan korban jiwa, dan amat disayangkan. Karena yang kehilangan nyawa adalah sesama orang asli Papua. Hal ini menunjukkan KKSB makin keji dalam bertindak.
Situasi di Papua mulai memanas di akhir tahun, karena ada aksi teror dari KKSB. Mereka yang berafiliasi dengan OPM memang sengaja melakukannya, dan itu adalah tradisi tahunan, jelang ultah mereka tanggal 1 desember. KKSB turun gunung dan memprovokasi warga Papua, serta melakukan berbagai cara agar permintaannya dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Sayangnya dalam aksi teror di Nduga tersebut ada 1 orang yang tak terselamatkan nyawanya. Ia bernama Yulius Wotepo, seorang warga asli Papua. Meski sudah dibawa ke Rumah Sakit, namun ia kehilangan nyawa. Kematian Yulius sangat miris, karena KKSB sangat kejam dan menembak sesama saudaranya sendiri.
Kronologinya, Yulius berangkat dari kamp milik perusahaan, ke lokasi kerja. Ia membangun jalan di depan rumah bupati. Lantas karena mendengar ada tembakan, Yulius langsung kembali ke kamp, namun sayang terkena tembakan. Ia dievakuasi ke Mimika namun sayang tak terselamatkan. Hal ini dinyatakan oleh Kabid Humas Polda Papua Ahmad Mustofa Kamal.
Dalam penembakan ini, sebenarnya yang disasar adalah Pos TNI Satgas Penyangga Yonif PR 330/TD Pasar Baru Kenyam, Kabupaten Nduga. Namun sayangnya yang jadi korban adalah warga sipil. Banyak pihak menyayangkan peristiwa ini karena KKSB benar-benar kejam dan berani menembak orang yang tak memegang senjata.
Jika saja KKSB berhasil ditangkap, maka mereka akan beralasan bahwa Yulius adalah aparat berpakaian preman. Namun mereka yag biasa bergerilya tentu tak tahu beda antara aparat berseragam dengan yang sedang menyamar. Sehingga dengan membabi-buta langsung melontarkan peluru.
Peristiwa penembakan ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya ada tukang ojek yang jadi korban kekejaman KKSB. Mereka juga berani menembaki para pekerja bangunan di Intan Jaya. Sehingga mencatat rekor sebagai kelompok bersenjata yang bertindak ala preman, dan dibenci oleh warga asli Papua.
KKSB makin gagal dalam mencari simpati rakyat di Bumi Cendrawasih, karena mereka selalu sembarangan dalam melakukan aksi. Ketika tega menghabisi saudara sesuku, maka wajar jika mereka dicari oleh aparat. Karena keberadaannya selalu meresahkan warga Papua, mulai dari yang tinggal di Merauke, Sorong, hingga Mimika.
Saat OPM berulang tahun maka KKSB juga mengeluarkan jurus untuk merayu warga Papua. Mereka meyakinkan bahwa lebih baik membuat negara federal Papua Barat daripada bergabung dengan Indonesia. Negeri kita dianggap penjajah. Padahal mereka tak tahu bahwa masyarakat Papua sudah cerdas dan tak mudah kena bujuk rayu, walau dengan iming-iming materi.
Masyarakat sipil Papua membenci KKSB karena mereka melakukan kekejaman, juga menyalahgunakan dana desa. Di Intan Jaya terpergok ada oknum pejabat desa yang menggunakan uang bantuan untuk membelikan KKSB senjata baru. Kesalahan ini tak bisa ditolerir, karena mereka terbukti pro KKSB, walau mengaku melakukannya di bawah ancaman.
Oleh karena itu, masyarakat Papua tidak mau ketika diajak mengibarkan bendera bintang kejora. Alasannya karena mereka punya rasa nasionalisme yang tinggi dan tidak mau menurunkan bendera merah putih. Jika OPM berulang tahun maka jangan sampai menebar teror dan meresahkan masyarakat, karena mereka akan mendapat caci-maki.
Kemunculan kelompok separatis KKSB sangat meresahkan karena mereka berani menembak warga asli Papua. Aksinya yang makin ngawur membuat mereka dibenci masyarakat. Karena memaksakan kehendak untuk memerdekakan Papua serta mengajak warga asli di Bumi Cendrawasih untuk ikut memberontak.
Oleh : Yulianus Hilapok )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 861 Kali