- Demokrat dan PAN Resmi Usung Supian Suri Calon Wali Kota Depok
- Peran Penting Wartawan Dukung Publikasi Keberhasilan Pembangunan Papua
- Mendukung Pembangunan IKN Dengan Konsep Green Material
- Membangun Perdamaian dan Persatuan Pasca Putusan Sidang Sengketa Pilpres
- BIN Perkuat Pilar Ekonomi Masyarakat Aceh Melalui Program AMANAH
- Ciptakan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Ujaran Kebencian
- Aparat Keamanan Mulai Babak Baru Dalam Menumpas OPM dari NKRI
- Implementasi UU Cipta Kerja Berdampak Positif Bagi Perekonomian
- AMN Manado Bantu Generasi Muda Raih Mimpi Besar
- Keberadaan Papua dalam NKRI Bukti Nyata Persatuan Rakyat pada Panji Bhineka Tunggal Ika
BERITAJABAR.ID, JAKARTA - Federasi sepakbola internasional (FIFA) perlu meninjau kembali pelaksanaan FIFA World Cup U-17 Indonesia yang rencananya digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Hal tersebut disampaikan Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) Sarma El Hakim, Jumat (11/8) saat di temui di bilangan Ragunan, Jakarta.
Menurut Sarma El Hakim, pertimbangan
tersebut mengingat Indonesia akan memasuki fase penting yaitu pemilihan
presiden dan pemilu legislatif 2024. “Karena tahun ini adalah tahun politik
dengan dinamika sosial politik cenderung meningkat FIFA perlu menunda
pelaksanaan kejuaraan sepak bola remaja U-17 agar terhindar dari kepentingan
politik kekuasaan. Karena sejatinya, FIFA harus bebas dari kepentingan politik
negara anggotanya, sesuai semangat yang dibangun FIFA yaitu respect,” ujarnya.
Aroma sarat kepentingan politik gelaran
Piala Dunia U-17 Indonesia sangat erat berhubungan dengan siapa yang menyelenggarkan
dan siapa capres dan cawapres 2024. Apalagi, pendaftaran capres-cawapres mulai dibuka
19 Oktober sampai 25 November. Sedangkan, hajatan FIFA World Cup U-17 Indonesia
kick off berlangsung mulai 10
November-2 Desenber 2023 dan itu sudah memasuki kampanye pilpres.
“Penetapan stadion Manahan Solo sebagai
tempat semifinal dan final Piala Dunia U-17 membuktikan kuatnya sarat
kepentingan politik dari ajang dua tahunan ini dan dapat mencederai ruh dari
FIFA itu sendiri yang bebas dari kepentingan politik,” tegas Sarman.
Menurut Sarman, slogan Respect FIFA jangan sampai ditunggangi
oleh syahwat politik pilpres elit tertentu. FIFA harus menghormati pesta demokrasi
rakyat Indonesia dalam memilih pemimpinnya 5 tahun sekali.
“Harusnya PSSI dan pemerintah menolak
tawaran dari FIFA untuk menjadi host
Piala Dunia U-17 menggantikan Peru. Kan pemerintah tahu 2023 ini adalah tahun
politik jelang pilpres dan pileg. Kenapa harus menerima tawaran FIFA? Jad,
sejak awal ajang ini memang sudah sarat kepentingan pilpres 2024,” tegas
Sarman.
Alangkah bijaknya menurut Sarman PSSI di
bawah kepemimpinan Erick Thohir fokus membenahi pekerjaan rumah seperti penata struktur
keorganisasian, pembinaan sepak bola usia dini dan belum tuntasnya kasus
tragedi Kanjuran.
“Singkatnya waktu pelaksanaan Piala
Dunia U-17 Indonesia dengan anggaran cukup besar menjadi tidak relevan bagi
pembangunan sepak bola Indonesia di masa depan,” tutur Sarman. (RA)
TAGS: | olahraga |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 874 Kali