- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Home
- Gaya Hidup
- Langkah Tepat Larangan Mudik Wajib Didukung
BERITAJABAR.ID - Pemerintah resmi melarang mudik terhitung sejak 6-17 Mei. Tujuannya demi menekan penularan Covid-19 semakin luas. Sementara itu, belajar dari meledaknya kasus positif Covid-19 di India, para buruh juga sebaiknya tidak pergi mudik.
Larangan mudik diharapkan dilihat sebagai sesuatu yang positif, karena tidak berlebaran di kampung justru untuk melindungi keluarga di sana. Ketika memaksa untuk pulang kampung dan ternyata Anda termasuk OTG, maka akan sangat berbahaya bagi orang tua maupun keluarga kita yang lain.
Penyularan bisa saja terjadi dengan cepat dan tanpa disadari. Mereka yang telah renta lebih mudah untuk tertular Covid-19 dan resiko tertingginya adalah sakit parah yang berujung kematian.
Kita harus berkaca dari kasus di India saat ada kerumunan dan masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan. Akibatnya ada ratusan orang yang meninggal setiap harinya. Dikhawatirkan, ketika mudik tidak dilarang, akan terjadi hal yang serupa. Kita tentu harus bermuhasabah menghadapi kondisi pandemi di bulan suci ini.
Memutuskan mata rantai penularan Covid-19 adalah harga mati. Oleh karena itu, imbauan pemerintah agar menunda mudik perlu diperhatikan. Mereka yang sudah telanjur mudik, wajib isolasi mandiri selama 14 hari. Selama rentang waktu itu, mereka tidak boleh berkontak fisik dengan siapa pun, termasuk keluarga.
Larangan mudik bukanlah sebuah arogansi pemerintah, melainkan justru bentuk perhatian terhadap rakyat dan salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Oleh karenanya, dibutuhkan kolaborasi semua elemen bangsa.
Sayangi keluarga di kampung halaman dengan tidak mudik, mari bersama kita tingkatkan optimisme mewujudkan percepatan penanganan Covid-19 dengan ikut membagi informasi positif bagi seluruh masyarakat.
Oleh: Dyah Hanindya (Warganet Kota Bogor)
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali