- Pentass Sambut Baik Dukungan 8 Parpol untuk Supian Suri Nyalon Wali Kota Depok
- Kehadiran Papua dalam Bingkai NKRI Semakin Perkuat Identitas Nasional
- Implementasikan Pilar Negara, AMN Manado Siap Didik Generasi Muda
- Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024, Wujudkan Kesinambungan Kebijakan
- Pakar Ungkap Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah
- Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK pada Sidang Sengketa Pemilu 2024 Sah
- Pembangunan Papua Menjadi Bukti Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Papua
- Jaga Persatuan dan Kesatuan, Masyarakat Harus Terima Putusan MK pada Sengketa Pemilu
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024
- Parpol dan Elite Politik Harus Tunjukkan Kedewasaan Usai Hasil Sengketa Pemilu Diumumkan
BERITAJABAR.ID - Tahun 2021 merupakan babak baru di Papua karena ada perpanjangan otonomi khusus. Publik tidak perlu khawatir akan pro kontra program ini, karena di otsus jilid 2 akan ada banyak perubahan. Mulai dari penambahan dana otsus, serta evaluasi agar bisa berjalan lebih baik lagi.
Bumi Cendrawasih bagaikan batu permata yang perlu digosok agar lebih baik lagi tampilannya. Oleh karena itu, Papua mendapat keistimewaan sejak tahun 2001 berupa otonomi khusus. Program ini membuat masyarakat di sana diberi dana sampai trilyunan rupiah, untuk memajukan dan membangun daerah mereka.
Program otsus yang berlaku selama 20 tahun telah berhasil membangun infrastruktur cantik, misalnya Bandara Internasional Sentani. Selain pembangunan fisik, juga ada pembangunan sumber daya manusia, yang disalurkan melalui bidang pendidikan. Anak-anak Papua dijamin sekolahnya karena mendapat dana beasiswa yang nominalnya lumayan.
Namun setelah 20 tahun dan akan diperpanjang lagi tahun 2021 mendatang, apakah masih ada yang tega menolak otonomi khusus? Tentu jawabannya tidak. Seluruh warga sipil Papua menyetujui perpanjangan otsus karena program ini sudah terbukti menguntungkan dan mengubah kehidupan mereka menjadi jauh lebih baik.
Akademis Unversitas Cendrawasih Papua, Ferry Kareth, menyatakan bahwa otonomi khusus sudah cukup berhasil pelaksanaannya. Namun perlu ada peningkatan agar dana bisa terserap merata. Dosen di Fakultas Hukum ini merupakan ahlinya, karena ia ikut dalam pembentukan draft otsus tahun 2001. Jadi ia sudah mengamati lika-liku program otsus selama hampir 20 tahun.
Ferry menambahkan, program otonomi khusus adalah anugerah dari Tuhan untuk Papua. Keistimewaan yang diberikan kepada masyarakat di Bumi Cendrawasih harus digunakan untuk kebaikan bersama. Jadi jangan ada penolakan atas perpanjangan otsus. Karena sama saja menolak rezeki dari Sang Kuasa.
Setelah otsus jilid 1 selesai, maka tentu saja ada evaluasi untuk menilai keberhasilan program ini. Pengecekan dimulai dari tingkat Provinsi, kota, sampai ke Desa dan kampung terkecil. Evaluasi dilakukan dalam hal penyerapan dana, efektivitas, penyesuaian dengan rencana, dan sebagainya. Dengan adanya evaluasi maka otsus jilid 2 akan lebih baik lagi.
Evaluasi otsus dilakukan di lapangan untuk mengecek apakah pemberian dananya sudah tepat sasaran? Jika sekolah sudah dibangun, maka di otsus jilid 2 tinggal melengkapi fasilitasnya. Misalnya akses internet, buku-buku baru, dan guru dengan kualitas dan etos kerja yang bagus. Murid akan semangat belajar dan jadi cerdas serta kreatif.
Selama ini program otsus yang cukup berhasil adalah pembangunan Jalan Trans Papua dan pemberian beasiswa. Bahkan dana beasiswa ini yang mengantar salah satu pemuda dari Bumi Cendrawasih, Billy Masambrar, untuk sekolah dan kuliah. Hingga kini ia berhasil membuat Yayasan Kitong Bisa dan jadi staf khusus Presiden Jokowi.
Untuk memberi beasiswa dan menjalankan program lain, maka kelancaran dana otsus menjadi syaratnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menjamin kenaikan jumlah dana otsus jilid 2, sehingga program ini akan berjalan dengan lancar. Lagipula dalam 20 tahun terakhir tentu ada inflasi, sehingga kenaikan dana otsus adalah hal yang wajar.
Otsus jilid 2 sangat diperlukan untuk lebih membangun Papua agar maju dan modern. Di wilayah timur tak lagi identik dengan orang yang terbelakang. Namun ada banyak putra Papua yang cerdas dan berhasil jadi ‘orang’, seperti Boaz Salosa, Silas Ohee, dan Freddy Numberi. Mereka sukses di bidangnya masing-masing.
Keberhasilan otsus jilid 1 membuat program ini wajib diteruskan, agar di Bumi Cendrawasih lebih banyak lagi kemajuan yang terlihat. Seluruh elemen masyarakat juga menyetujui perpanjangan otsus, karena mengubah wajah Papua jadi modern. Serta tidak ada ketimpangan antara Indonesia Barat dan Timur.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 867 Kali